السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Panel Home
Other Content
HADITSHR BUKHARI
    • Posts
    • Comments
    • Pageviews

  • Translate
  • Tanya Jawab Hafidz dan Hafidzah Al-Quran


    Nasihat Bagi Hafidz dan Hafidzah Al-Quran
    Pertanyaan :
    Perkara apakah yang pertama kali yang harus dilakukan orang yang ingin menghafal Al Qur’an?

    Jawaban :
    Merupakan satu keharusan bagi seseorang yang beramal dengan suatu amalan adalah menghikhlaskan amalan itu karena Allah subhanahu wa ta’aala berfirman :

    وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

    “Padahal mereka tidak diperintah melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya mengikhlaskan amalan itu karena-Nya.” (Qs. Al Bayinah : 5)

    Kemudian bersungguh sungguh untuk meluruskan niat dan tujuannya, karena amalan tanpa ikhlas tidak akan diterima disisi Allah. 

    Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

    إنّ الله عزّ و جلّ لا يقبل من العمل إلّا ما كان خالصا و ابتغي به وجه الله

    “Sesungguhnya Allah Subhanhu Wa Ta'ala tidak akan menerima amalan kecuali ikhlas dan mengharap Wajah Allah” (Diriwayatkan An Nasaa’i dan Al Hafidz Ibnu Hajar berkata sanadnya bagus)

    Menghafal kitabullah termasuk amalan dan ibadah yang paling tinggi dan paling utama maka harus ikhlas karena wajah Allah dan mengharapkan negeri akhirat, bukan karena ingin pujian manusia, pamer dan ingin terkenal. Sesungguhnya barang siapa yang tidak ikhlas karena Allah maka dia berdosa dan berhak mendapatkan hukuman, sebagaimana terdapat (dalam riwayat) tentang orang yang pertama kali dinyalakan api neraka untuknya yaitu orang yang menghafal AlQur’an agar dikatakan sebagai Qori’

    Dalam hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

    أنا أغني الشركاء عن الشرك, فمن عمل عملا أشرك فيه غيري معي تركته و شركه

    “Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman: Aku paling tidak butuh pada sekutu maka barangsiapa mengerjakan amalan dalam keadaan menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR Bukhari dan Muslim)

    Dan hendaklah seorang muslim bersemangat untuk menjad ahli Al Qur’an. Mereka itulah Ahlullah dan orang orang yang istimewa-Nya. Dan hendaklah mereka menjadi sebaik-baik manusia, dimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memuji mereka sebagaimana dalam hadits yang shahih, beliau bersabda:

    خيركم من تعلّم القرآن و علّمه

    “Sebaik baik kalian adalah orang yang mempelajari AlQur;a dan mengajarkanny.” (HR Bukhari)

    Pertanyaan :
    Berapa lamakah seorang pelajar menghabiskan waktu untuk menghafal Kitabullah?

    Jawaban :
    Seorang pelajar dalam menghafal AlQur’an membutuhkan waktu yang berbeda beda, sesuai dengan perbedaan kecerdasan dan kemampuan pelajar tersebut. Pelajar yang cerdas mampu menghafal Al-Qur’an Al-Kariim selama tidak kurang 4 bulan dengan syarat pelajar tersebut memusatkan dan mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya untuk menghafal Kitabullah dengan sungguh sungguh.

    Adapun untuk pelajar yang tingkat kecerdasannya sedang, membutuhkan waktu 1 tahun untuk menghafal Al Qur’an. Sedangkan pelajar yang lemah tingkat kecerdasannya membutuhkan waktu sesuai tingkat kesungguhan dan kemampuannya. Dan tidak ada batasan waktu tertentu.

    Pertanyaan :
    Apakah memahami makna dan kata kata merupakan syarat bagi orang yang membaca Al Qur’an?

    Jawaban:
    Tidak diragukan lagi bahwa merenung dan memahami makna makna Al Qur’an merupakan tingkatan yang paling tinggi dan hal inilah yang diinginkan dan dituntut. Akan tetapi orang yang membaca Kitabullah (dengan) tidak mengetahui artinya bukan berarti (kemudian) dia meninggalkan bacaan AlQur’an dan hafalannya. Maka membaca Al Qur’an itu ibadah, terlepas dari tadabbur (merenungkan maknanya). Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman:

    لَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ

    “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (Ali Imran : 164)

    Di dalam ayat ini diketahui bahwa berbeda antara membaca dan mempelajari maknanya. Firman Allah“yang membacakan kepada mereka ayat ayat Allah” dan Firman-Nya : “dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah.” Sebagaimana yang telah ma’ruf bahwa bacaan satu huruf dari Kitabullah merupakan satu kebaikan. Dan diantara huruf huruf ini adalah huruf huruf yang terpisah, yang tidak ada seorang pun yang mengetahui maknanya menurut pendapat yang shahih. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
    “Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.”(Shahih HR.Tirmidzi) 

    Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak memberi syarat kepada orang yang membaca Al-Qur’an untuk memahami makna-makna dari huruf huruf (yang dibaca) terlebih dahulu agar dirinya mendapatkan pahala. Hal tersebut diperjelas dengan banyaknya orang orang Ajm (orang orang yang bukan arab) mereka tidak mengetahui makna Al Qur’an Al Karim dan tidak mengetahui makna Al Fatihah, bersamaan dengan itu tidak ada satupun dari kalangan ulama yang mengatakan bahwa shalat mereka bathil (tidak sah) dengan sebab mereka tidak paham terhadap makna Al Quran Al Karim. Sebagaimana tidak pantas bagi mereka menghafal kitab Allah Subhanhu Wa Ta'ala.

    Pertanyaan: Saya ingin menghafal Kitabullah, maka apa nashihat anda untuk mewujudkannya?

    Jawaban :
    Kami nasihatkan kepada Anda secara umum dengan beberapa hal:

        Mengikhlaskan niat karena Allah.
        Dengan menghafal Qur’an, engkau mengharapkan Wajah Allah dan negeri akhirat.
        Engkau kuatkan kemauan yang sempurna untuk menyelesaikannya.
        Engkau memilih seorang guru yang kuat hafalannya, teliti dan senantiasa memantaumu dalam menghafal serta sekaligus senantiasa memberi semangat kepadamu.
        Engkau curahkan waktu pada setiap harinya untuk menghafalnya seperti waktu Magrib atau Ashar dan jangan ada perkara lain yang menyibukkanmu.
        Engkau senantiasa mengharapkan pahala dan balasan dari Allah dan hadirkanlah dalam benakmu hadits nabi -shalallahu ‘alayhi wasallam-

    خيركم من تعلّم القرآن و علّمه

    “Sebaik baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)

    Pertanyaan :
    Apakah mungkin bagi seorang pelajar yang lemah kecerdasannya untuk menghafal Al Qur’an?

    Jawaban :
    Sebagian para pelajar ragu terhadap diri mereka sendiri bahwasanya mereka tidak mampu menghafal Al Qur;an disebabkan karena persiapan kecerdasan mereka yang lemah, atau sebagian para pelajar cerdas namun meninggalkan Al Qur’an dan tidak menghafalnya, akan tetapi kita katakan:

    Memungkinkan bagi pelajar yang lemah kecerdasannya untuk menghafal Al Qur’an dengan cara membatasi diri dalam sehari sesuai dengan kemampuannya. Kemudian muraja’ah (mengulang kembali) hafalan hari yang lalu dan mengikat hafalan yang lalu dengan yang selanjutnya, maka dia menghafal Al Qur;an sesuai dengan kadar kemampuannya.

    Manakala pelajar tersebut memiliki kesungguhan yang besar, dia akan mendapatkan pahala yang besar sesuai dengan tingkat kesungguh sungguhan dan ketekunan mereka. Dan betapa banyak mereka yang lemah tingkat kecerdasannya hafal Kitab Allah sementara mereka bukanlah orang orang yang cerdas.

    Untuk mendapatkan manfaat bagi pelajar yang lemah kecerdasannya, orang yang sudah tua umurnya dan pekerja yang sibuk, untuk memulai menghafal dari Juz ‘Amma (Juz 30) kemudia Juz Tabaarak (Juz 29), demikianlah, mereka memulai hafalan yang paling mudahm dan dengan hal ini mereka membiasakan diri untuk menghafal hingga sampai pada surat surat yang panjang.

    Pertanyaan:
    Sebagian pelajar, mereka menghafal AlQur’an dengan cepat dan sepat pula lupanya, bagaimana solusi dari permasalahan ini?

    Jawaban :
    Seorang pelajar yang menghafal Al Qur’an dengan cepat dan cepat pula lupanya, maka sungguh dia telah menghafal dengan hafalan yang jelek, oleh karena ini ia cepat lupa dan hafalannya semata mata menyebutkan makna makna dan solusinya adalah dengan memantabkan hafalan dan bersungguh sungguh padanya hingga tidak lupa dengan cepat.

    Adapun cara yang paling baik bagi para pelajar semacam ini adalah mereka memperdengarkan kepada ustadz apa yang mereka hafal pada hari itu dan hari hari yang lalu, demikianlah pada setiap hafalah hingga terikat dan terpatri hafalan yang telah lalu dengan hafalan yang sesuai.

    Pertanyaan:
    Metode apakah yang bagus untuk menghafal hafalan yang baru?

    Jawaban :
    Wajib bagi pelajar untuk membacakan bagian yang akan dihafal tersebut di hadapan ustadz dengan penuh perhatian dan bersamanya ada pena sehingga jika dia salah dalam bacaan maka ia beri garis pada tempat-tempat kesalahan. Kemudian dia mengingat-ingat kesalahannya tersebut ketika murajaah agar tidak terjatuh pada kesalahan yang sama lagi pada waktu yang lain.

    Wajib bagi pelajar untuk membagi pelajaran pada beberapa bagian sampai tiga ayat tidak lebih dari batas, kemudia menguatkan bacaannya dengan penuh perhatian. Maka apabilan dia telah menghafalnya diluar kepala, kemudian dia berpindah ke juz atau bagian yang setelahnya. Demikian hingga selesai sesuai dengan kemampuan yang dia tentukan untuk dihafal. Kemudian mengumpulkan dan menghafalnya secara keseluruhan. Setelah itu dia membaca apa yang telah dihafal kepada pelajar yang lain. Apabila dia mengetahui bahwa hafalannya telah baik, setelah itu ia perdengarkan (setorkan) kepada syaikhnya atau ustadznya. Maka jika ustadz atau syaikh terseebut mengakui (hafalannya telah bagus) barulah ia berpindah ke hafalan yang baru. Dan hendaklah dia melakukan hal seperti itu terus sebagaimana hafalan-hafalan sebelumnya.Demikian seharusnya seorang pelajar melakukan tingkatan-tingkatan diatas dalam menghafal hingga hafalannya bagus. Maka tidak hilang sedikitpun insyaallah.

    Wallahu a'lam bish-shawab.

    Sumber:Situs Islam
    Dikutip dan Update Judul oleh situs Dakwah Syariah

    7komentar :

    1. karena lansia ( 60 thn) bagaimana klu hanya mampu hafal juz 30 saja?

      BalasHapus
      Balasan
      1. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
        Wahai saudaraku Ningmoer .. jika memang lensia sudah berusaha dan hanya hafal 1 juz saja itu Insya'Allah tidak apa-apa dan tetap bersyukur, namun jika masih diberikan nikmat hidup yang sehat, maka yang lebih baik adalah hendak terus berusaha semampu yang engkau bisa, ketahuilah bahwa Allah tidak mempersulit hambanya melainkan ujian namun juga ujian tersebut tidak melebihi batas kemampuan yang diciptakannya, dan ketahui pula bahwa ujian merupakan sebagai kabar gembira sekaligus petunjuk yang baik dan menyelamatkan bagi hamba-habanya yang berfikir, maka yang sedemikian itu adalah cara yang lebih baik ... agar mereka tidak lupa kepada penciptanya dan menjalankan semua kewajibannya didunia ini, karena hidup ini didunia ini hanya sementara, melainkan mencari atau mengumpulkan bekal untuk pertanggung jawaban didiakhirat nanti. bertanyalah kembali kepada yang lebih ahlinya ...insya'Allah ada kemudahan yang engkau cari
        ... tetap semangat berusaha dengan ikhtiar.. dan berdoa ... berserah diri sepenuhnya kepada Allah Subhanhu Wa Ta'ala untuk mendapatkan jawaban sekaligus petunjuk-Nya.

        ”wallahu a’lam bish-shawab” ( (والله أعلمُ بالـصـواب)

        salam ukhuwah wahai saudaraku ...
        Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

        Hapus
    2. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
      salam ukhuwah wahai saudaraku ...akan saya jawab semampu saya, dan hendaklah bertanya kembali kepada yaang lebih ahlinya, atau yang terbaik dengan mengkaji Al-Quran dan haditsh.
      ketahuilah Allah tidak pernah mempersulit ..., maka selagi masih hidup manusia itu sebenarnya mempunyai kesempatan yangt baik sampai akhir hidupnya dengan semampu yang mereka bisa....
      Wujudkan mimpi anda menjadi hafidz Al-Qur’am … bukan apakah saya bisa hafal Qur’an?
      Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

      أُوتُوا الْعِلْمَ بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ

      “Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata, di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.” (QS Al ANkabut 49)
      Yang sedang Anda hafal adalah sebuah mukjizat, bukan sembarang hafalan

      وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

      “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al Qomar 17, 22, 32, 40)

      Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: ”Bacalah Al Qur’an karena Allah tidak akan menyiksa hati orang yang hafal Al Qur’an. Sesungguhanya Al Qur’an ini adalah hidangan Allah, siapa yang memasukkanya ia akan aman. Dan barangsiapa yang mencintai Al Qur’an maka hendaklah ia bergembira.”

      يقال لصاحب القرآن أقرأ وارق ورتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرؤها.

      Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an (pada hari kiamat), ‘Bacalah dan tingkatkanlah, bacalah sebagaimana kamu membaca di dunia, karena manzilahmu terletak pada akhir ayat yang kamu baca.” (Diriwayatkan Abu Daud, At-Tirmidzy, Ibnu Majah dan Ahmad).

      bersambung ...

      BalasHapus
    3. Kisah-kisah Inspiratif sebagai semangat untuk belajar sekaligus motifasi ...
      - Alayen, Hafidz Qur’an cilik pertama Jepang dan lain-lain bisa anda cari informasi itu...
      - Malik Muhammad Abdul Malik Sopir tua yang Hafal Al-Qur’an
      Meski sudah lebih dari 60 tahun usianya dan mata pencahariannya sebagai sopir, tak menghalangi dirinya untuk mengikuti halaqoh tahfizh Al Qur’an. Hingga akhirnya beliau mampu menyelesaikan hafalan 30 juz selama 15 tahun.

      Motivasi yang beliau pegang adalah, “Jika tekad sudah bulat, maka yang susah akan terasa mudah.”

      - Muna Sa’id al Ulaiwah dalam bukunya Qishati fi Hifzhil Qur’an mengisahkan ada kakek tua berumur 80 tahun mendatangi seorang ustadz di Masjid Nabawi dan berkata, “Saya ingin menghafal Al Qur’an, tolong ajari saya.” Ustadz menjawab, “Wahai Bapak, umur anda sudah tua. Duduk saja bersama kami untuk mendengarkan.” Tapi dia tetap bersikukuh dengan pendiriannya, “Tapi saya ingin menghafal.” Sang Guru menyuruhnya membaca Al Qur’an, tapi ia berkata, “Saya belum lancar membacanya, tolong ajari saya dari awal.” Tapi siapa sangka, lima tahun kemudian sang kakek telah hafal tiga puluh juz. Alloh tidak menyia-nyiakan usaha hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.

      Bagi sebagian kita yang merasa sibuk dengan urusan ma’isyah (pencaharian), ada baiknya menyimak kisah yang disebutkan Muna al Ulaiwah di buku tersebut. Yakni tentang sopir yang senantiasa menyempatkan diri untuk menghafal Al Qur’an saat menanti pergantian lampu merah di persimpangan jalan. Ia bekerja sebagai sopir. Ia sengaja menyimpan mushaf di mobilnya, saat lampu merah menyala, ia sempatkan untuk membuka mushaf dan menghafalkan satu dua baris dari ayat-ayat al Qur’an. Dia memberikan kesaksian tentang dirinya, “Aku hafal Surat Al Baqarah sepenuhnya di jalan saat menanti lampu merah.” Sangat berbeda dengan kebiasaan orang yang hanya melihat mobil lain di sekitarnya atau bahkan menggerutu mengungkapkan kekesalannya.

      Hajjah Rifqah Ahmad (82 tahun)
      “Aku khawatir jika suatu hari nanti aku benar-benar tidak bisa lagi membaca Al-Qur’an melalui mushaf. Oleh karena itu hafalan akan sangat membantuku untuk terus bisa membaca Al-Qur’an serta memudahkan jalanku ke Surga.”
      “ Usiaku sebenarnya adalah ketika aku mulai menghafal Al-Qur’an . Umurku yang sesungguhnya adalah ketika aku berada di dalam pangakuan Al Qur’an, yaitu tahun-tahun yanga aku manfaatkan untuk menghafalkan Al Qur’an. Tepatnya kurang lebih 15 tahun.
      ini sebelumnya telah di sampaikan oleh: Ustadz Fuad Al Hazimi pada Seminar Islamic Home Schooling, Ahad 7 April 2013

      Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Sawbersabda: “Penghafal Al-Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al-Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al-Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu diapakaikan jubah karamah. Kemudian Al-Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan”

      [HR. Tirmidzi, hadits hasan (2916), Inu Khuzaimah, Al Hakim, ia menilainya hadits shahih]
      Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca Al-Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikanlah mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur’an” [Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilainya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi]

      ”wallahu a’lam bish-shawab” ( (والله أعلمُ بالـصـواب)

      BalasHapus
    4. Ustadz, apakah yang disebut hafidz atau hafidzah itu kalau hafal 30 juz saja? Kalau hanya sebagian juz apakah tidak disebut hafidz ayau hafidzah. Saya pernah mebaca kalau salah satu dari anak kitaenjadi hafidz hafidzah maka dia akan mampu menolong 10 keluarganya di akherat kelak, benarkah demikian? Syukron.

      BalasHapus
    5. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ya Akhi Au Aunurohim yang diberkahi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
      akan saya jawab semampu pengetahuan saya....
      Al Quran adalah ruh bagi orang beriman
      Menghafal seluruh Al Quran adalah fardhu kifayah. Tetapi menghafal sebagian Al Quran adalah fardhu ‘ain. Artinya, setiap muslim wajib memiliki hafalan Al Quran walau hanya sebagian kecil atau sebagian besar. Alangkah jauh lebih baik menghafal keseluruhan Al-Quran.
      Sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas :
      “Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat sebagian dari ayat Al-Quran bagaikan rumah yang tidak ada penghuninya. (HR. Tirmidzi)”
      Hafizh adalah sebutan untuk penghafal Al Qur’an. Tentunya, yang benar-benar hafal dan paham isi Al Qur’an.
      bisa menghafal Al Qur'an itu disebut Hafiz untuk laki-laki atau Hafizah untuk perempuan, jika hanya bisa menghapal sebagian juz tetap sebagai penghafal namun tetap berussaha menghapal...
      Para hafidz disejajarkan dengan para nabi (sederajat), hanya saja para hafidz ini tidak mendapatkan atau dititipkan wahyu. Rasulullah Saw., bersabda, “Barangsiapa yang membaca (menghafal) Alquran, maka sungguh dirinya telah menyamai derajat kenabian hanya saja tidak ada wahyu baginya (penghafal). Tidak pantas bagi penghafal Alquran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan (selektif dalam bergaul) sementara dalam dirnya terdapat firman Allah.” (HR. Hakim).
      Pada zaman Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, takjarang para hafidz diutamakan kedudukannya oleh Beliau, salah satunya dalam memimpin delegasi. Mekanismenya, Rasulullah Saw. akan menguji dan bertanya seputar hafalan, selanjutnya Rasulullah akan memilih para calon pegawai dengan berdasarkan pada yang paling banyak hafalannya.
      “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia..." Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli Qu'ran (orang yang membaca atau menghafal Qur'an dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad).
      Sebab menghapal quran merupakan tanda orang yang diberi anugerah berupa ilmu. Sesuai dengan firman serta Janji Allah Swt. Bagi Para Hafidz - seperti yang termaktub dalam surat Al-Ankabut ayat 49.
      “Sesungguhnya, Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (QS Al-Ankabut : 49).
      Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda “Di antara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Alquran tidak diamalkan serta menghormati kepada penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud).
      Penghafal quran senantiasa akan menjadi imam dalam melaksanakan shalat berjamaah. Sebab yang bisa menjadi imam shalat adalah mereka yang paling banyak hafalannya. Seperti yang terdapat di dalam hadits.
      Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam., bersabda: “Yang menjadi imam dalam sholat suatu kaum adalah yang paling banyak hapalannya.” (HR. Muslim).

      BalasHapus
    6. penghafal quran akan mendapatkan beberapa keutamaan.
      Allah akan memberikan kepada hafidz di akherat; mahkota kehormatan. Sesuai dengan yang terdapat di dalah sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, orang yang hafal Alquran kelak akan datang dan Alquran akan berkata: “Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.”Maka orang tersebut diberi mahkota kehormatan. Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan tambahkanlah pakaiannya.” Kemudian orang itu diberi pakaian kehormatannya. Alquran berkata lagi: “Wahai Tuhan, ridhailah dia.” Maka kepadanya dikatakan, “Baca dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan.” (HR. At Tirmidzi).
      Akan dikumpulan bersama malaikat yang mulia lagi taat. “Dan perumpamaan orang yang membaca Quran sedangkan ia hafal ayat-ayatNya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ‘alaih).
      Para hafidz pun akan ditinggikan derajatnya saat berada disurga. Betapa baiknya manfaat Al- Qur'an untuk para penghapalnya. Sesuai dengan sebuah hadits yang bunyinya, dari Abdillah bin Amri bin ‘Ash dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Beliau bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib quran, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).
      Para hafidz quran akan mendapatkan pertolongan (syafaat), hadits-nya, dari Abi Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkata, “Bacalah Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafal).” (HR. Muslim).
      Taksaja bagi paa hafidz itu sendiri, orangtua para penghafal alquran pun akan mendapatkan pertolongan. Dalam hadits disebutkan, dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. bersabda “Siapa yang membaca Alquran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Alquran”. (HR. Al Hakim).
      Menghafal Alquran berfaedah bagi setiap penghafal dalam urusan perniagaan mereka. Dalam Alquran dijelaskan, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir : 29-30).
      ”wallahu a’lam bish-shawab” ( (والله أعلمُ بالـصـواب)
      salam ukhuwah wahai saudaraku ...
      Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh

      BalasHapus

    top