السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Panel Home
Other Content
HADITSHR BUKHARI
    • Posts
    • Comments
    • Pageviews

  • Translate
  • Wahai Saudaraku Jadilah Pembuka Kebaikan

    Jadilah Pembuka Kebaikan
    Menjadi pembuka kebaikan bagi orang lain merupakan salah satu pintu kebahagiaan dunia dan akhirat. Kita menjadi wasilah, perantara, ataupun pembuka jalan bagi orang lain untuk melakukan kebaikan. Tentu saja, setelah kita sendiri melaksanakannya semaksimal mungkin.

    Sahabat Anas bin Malik r.a. ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya di antara manusai ada yang menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Dan di antara manusia ada pula yang menjadi kunci-kunci pembuka keburukan dan penutup kebaikan. Maka beruntunglah orang yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan di tangannya dan celakalah bagi orang-orang yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan di tangannya”. (HR. Ibnu Majah).

    Pembuka kebaikan yaitu memberi inspirasi, nasihat, wawasan, ilmu, dan teladan bagi orang lain dalam melakukan amal kebaikan. Termasuk pembuka kebaikan adalah dakwah dalam segala bentuknya, juga menginfakkan harta untuk proyek atau kegiatan kebaikan, seperti sumbangan bagi korban bencana atau bagi kaum dhuafa (kaum lemah dan tertindas).

    “Orang yang memberi petunjuk kepada kebaikan sama pahalanya seperti orang yang melakukannya.” (HR. Bukhari).

    Tentang menjadi penutup keburukan, Abu Sa’id Al Khudri r.a. berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka hendaknya mengubah dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang atau dengan membencinya), sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.’.” (HR. Muslim).

    Ajaran Islam tentang menjadi pembuka kebaikan ini juga menunjukkan bahwa Islam mengajarkan umatnya tidak egois dan individualis. Setiap Muslim harus peduli pada kondisi sosial-keumatan. Muslim tidak boleh membiarkan adanya kezhaliman dan kebatilan. Ia harus menutup semua pintu keburukan itu, semampunya. Muslim juga harus berusaha menjadi pembuka kebaikan, semampunya. Wallahu a’lam.

    Ref : Inilah Risalah Islam

    0komentar :

    Posting Komentar

    top